Kata Siapa sibuk itu penting ? :D
"Heumm...Sibuk itu gak penting”
Assalamualaikum teman-teman🤗.
Bagaimana kabarnya?, semoga kita selalu dalam keadaan sehat yah.
Kali ini Teman surga kembali hadir dan akan membahas sedikit mengenai salah satu kata yang cukup familiar, yaitu burnout. Apa itu burnout?.
Tapi temen-temen sebelum mengetahui lebih luas mengenai burnout tsb kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai “What is the difference between busy and productive? (apa perbedaan antara sibuk dan profuktif?)”
Mendengar kata produktif tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita semua.
Adapun menurut Wikipedia definisi dari produktif adalah “Suatu Ukuran Yang Menyatakan Bagaimana Baiknya Sumber Daya Diatur Dan Di Manfaatkan Untuk Mencapai Hasil Yang Optimal”.
Dari pengertian tsb kita dapat mengetahui bahwasannya menjadi manusia yang produktif itu bukan hanya sekedar mengisi waktu yang kosong, bukan juga dilihat dari seberapa banyak target dan agenda yang dimiliki, namun dari sebesar apa sumber daya dapat di manfaatkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat pula. Menjadi seseorang yang produktif juga berarti mengetahui batas dalam pekerjaan, dalam artian kita ber hak untuk beristirahat dan teta menciptakan kebahagiaan. Setres, Tidak sehat mental dan fisik ketika melakukan pekerjaan bukan definisi dari produktif.
Sedangkan kata sibuk lebih dominan di artikan hanya mengisi waktu yang kosong dengan pekerjaan yang menumpuk. Dalam hal ini Kita mugkin pernah menemukan kasus dimana ada seseorang yang ia memiliki kekuatan super power dalam melakukan berbagai aktivitas, kekuatan tsb sering kita kenal dengan ambisius. Dimana dengan ambisius orang tsb dapat menyelesaikan pekerjaan super numpuk secara sekaligus, yang tentunya tidak semua orang mampu untuk melakukannya.
Menjadi sosok manusia yang super sibuk mungkin terlihat keren, kita seperti menjadi seseorang yang benar-benar penting dan dibutuhkan dalam kehidupan, namun perlu kita ketahui bahwa pada dasarnya hanya sibuk belum tentu dapat membuat kita merasa bahagia dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Bisa jadi pekerjaan yang kita lakukan sebenarnya hanya untuk mengisi waktu, juga tidak ada tujuan yang tepat di dalamnya. Dan Menjadi seseorang yang hanya sibuk akan membuat kita melupakan segala hal, bahkan kita akan melupakan bagiamana kesehatan fiisk dan mental. Hal ini terjadi karena faktor ambisius yang telah melampaui batas.
Maka dari kasus manusia yang super sibuk tsb dikenalah istilah burnout.
Sesuai dengan namanya konsep burnout ini berasal dari salah satu peneliti vionir ia bernama Crstina Maslach. Yang menjadi pertanyaan, Bagaimana maslach dapat terpikir mengenai istilah burnout?
Yuk baca Ceritanya!
Jadi begini teman-teman 😁
Ketika maslach berkuliah sikologi di Stanford ia memiiki seorang kekasih yang bernama Philip zimbardo, yang mana kekasihnya tsb pernah membuat ekperimen sikologi mengenai status kekuasaan dalam suatu penjara buatan (Stanford prison eksperimen). Mis maslach meceritakan bahwa di eksperimen itu ia melihat bagaimana mr zimbardo yang ia kenal dapat berubah drastis, ia melihat sendiri perilaku beserta eksperimen yang sangat berbeda . Dan ia menjadi bertanya-tanya. Untuk mereka yang berada di pekerjaan yang ekstrem yang berkaitan dengan emosi tinggi bagaimana ia bisa pulih dari perilaku tsb?. Dari sinilah gagasan tentang burnout muncul.
Kemudian Ada 3 dimensi yang mendefinisikan burnout :
1. Exhaustion artinya kelelahan, lemah, kurang energy secara fisik maupun emosional.
2. Cynicism artinya depersonalisasi. Yaitu saking capeknya, mulai ada perilaku dan mindset negative kepada orang lain, misalnya kita akan mudah kesal, tidak mau bersosialisasi, dan idealism akan mulai hilang.
3. Inefficacy yaitu prodktivitas atau pencapaian yang menurun, termasuk juga hilangnya kepercayaan diri dan malah jadi tidak mau bekerja.
Tanpa di sadari mungkin kita pernah mengalami salah satu diantara tiga definisi tsb. Dan Yang paling berbahaya adalah ketika ketiga hal ini terjadi bersamaan dan di biarkan. Karna burnout ini merupakan efek jangka panjang dari situasi kerja yang menekan diri kita, sampai-sampai pekerjaan tsb tidak memberi celah bagi kita untuk bernafas (istilahnya sih gitu).
Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa burnout dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik kita, maka dari itu ada beberapa ciri-ciri burnout yang perlu kita ketahui.
Adapun ciri-ciri burnout yang mempengaruhi fisik, diantaranya:
1. Nafsu Makan Yang Tidak Terkendali
Kita akan merasa tiba- tiba ingin makan tiada henti dan tidak kenyang-kenyang atau bisa jadi sebaliknya, kita tidak memiliki nafsu makan sama sekali.
2. Perubahan Pola Tidur
Insomnia parah, dan kita bisa jadi akan tidur selama 8 jam atau lebih namun ketika bangun tetap merasa ngantuk dan lelah, atau pola tidur menjadi pendek-pendek, tidak nyenyak.
3. Lebih Sering Sakit. Seperti mendadak batuk pilek, demam, mudah migrain dan sampai mimisan.
4. Sering Mengalami Kecelakaan.
Kecelakaan kecil sih, seperti menabrak barang, tidak sadar menjatuhkan barang dsb. Pada intinya Kita tidak memiliki konsentrasi penuh.
5. Sakit kepala parah atau merasa sakit fisik yang sulit di jelaskan.
Ciri-ciri burnout yang mempengaruhi mental dan emosional :
1. Merasa Bosan Sepanjang Waktu
2. Gampang Tersinggung
3. Merasa Terasingkan Atau Malah Tidak merasakan Apa-apa.
4. Sulit Konsentrasi.
5. Sulit Mengingat Atau Malah Cepat Lupa.
6. Mood Yang Berubah-Ubah Secara Drastis.
7. Kemarahan Yang Sulit Di Jelaskan.
8. Sulit Bersenang-Senang Atau Malah Kita Merasa Santai.
9. Selalu Memikirkan Tentang Pekerjaan
10. Panik Dan Takut Ketika Harus Kembali Ke Pekerjaan.
Setelah kita mengetahui apa saja efek dari burnout, maka kita perlu untuk segera mengatasinya. Karna jika di biarkan burnout ini suatu saat akan meledak pada diri kita, dan membuat fisik juga mental kita semakin terganggu, bahkan bisa saja kita akan mengalami setres berat.
Adapun cara mengatasi burnout tsb diantaraya :
1. Cari cara agar kita bisa tidur dengan cukup dan berkualitas.
2. Komunikasi dengan orang-orang sekitar. Karena penting untuk membangun koneksi.
3. Banyak minum air putih.
4. Buat batasan. Dengan diri sendiri dengan pekejaan dan dengan orang lain. Karna terlalu berlebihan dalam 1 hal akan membuat kita merasa cepat lelah.
5. Buat ritual pelepas setres, seperti berolahraga.
6. Melakukan kesenangan diri.
7. Istirahat.
8. Supplement. Dengan konsultasi ke dokter bagaimana keadaan kesehatan kita.
Selain sebagai Solusi untuk menyembuhkan burnout, solusi-solusi tsb juga dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (pencegahan) agar fisik dan emosional kita tetap sehat di tengah aktivitas yang kita miliki.
Teman-teman, dari bahasan di atas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa "alih alih menjadi orang yang sibuk, lebih baik kita menjadi orang yang produktif. Karna untuk menjadi manusia yang sukses tidak hanya dilihat dari bagaimana sebuah hasil, namun juga dari bagaimana suatu proses di dalamnya. Apakah kita bahagia? Dan apakah diri kita tetap terjaga (sehat lahir batin) ketika melakukan pekerjaan tsb?".
Yang paling penting dan perlu untuk kita ketahui adalah, Ambisius itu boleh. Akan tetapi harus memiliki porsi yang tepat. Ibarat seperti api. Dengan adanya api, cukup saja hanya untuk menghangatkan kita bukan membakar diri kita. Begitu pula dengan ambisius. Ambisius cukup hanya menjadi salah satu sumber motivasi kita, bukan malah menjatuhkan diri kita.
Cukup sekian dari teman surga. Terimakasih banyak kepada teman-teman yang sudah meluangkan waktu dengan membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat untuk teman-teman khusunya bagi saya😁.
Salam Bahagia Dari Teman Surga🌝.
Kamu terbaik 🤯✨❤️
BalasHapusJangan bosan² ya:)