Memandirikan Diri Dengan Berkontribusi
Assalamualaikum teman-teman semua. Bagaimana kabarnyanih, semoga dalam keadaan sehat dan bahagia ya🤗.
Alhamdulillah temen-temen kali ini TemanSurga kembali hadir untuk berbagi sedikit sebuah tulisan yang teramat sederhana dengan harapan semoga bisa bermanfaaat untuk pembaca tercinta hehe. Terimakasih untuk para pembaca yang sudah meluangkan waktu kalian. Apresiasi kalian adalah sebuah penghargaan🌟.
Temen-temen ngomong-ngomong tentang pandemi, sejak 2019 sampai tahun sekarang kabarnya belum usai, meskipun tidak seramai dahulu namun itulah yang patut disyukuri, apa yang kemarin membuat kita merasa resah, kali ini sedikit berkurang bahkan tidak sedikit. Dari pandemi kemarin hingga kali ini beberapa dari kita mungkin telah membuka mata untuk benar-benar melihat dunia dan mengambil hikmah daripadanya dan ada pula yang sebaliknya, menutup mata seakan-akan kejadian kemarin hanyalah angin lalu.
Dari kejadian kemarin juga kita bisa melihat bahwa pandemi bukan hanya merenggut nyawa berharga seorang manusia, tapi juga merenggut rasa aman, tenang serta kedamaian yang patut kita rasakan. Beberapa dari kita juga banyak kehilangan sarana kehidupan. Pandemi kemarin membuat banyak dari kita kehilangan dalam mata pencaharian yang merupakan salah satu bentuk usaha untuk bertahan hidup. Kehilangan pekerjaan serta sulit untuk berkarya lebih luas.
Bekerja, kali ini akan jadi topik pembahasan untuk kita semua, selamat membaca:)
Manusia adalah salah satu makhluk Sang Pencipta yang dikaruniai
segudang kelebihan potensi serta di iringi pula dengan kekurangan serta
kelemahan yang tidak sedikit. Ketika seorang manusia di lahirkan, pada dasarnya
mereka membawa kehidupannya masing-masing. Kehidupan kita tidak di tanggung
oleh siapapun. Kita bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri. Adapun
keluarga atau orang-orang di sekitar kita, pada dasarnya mereka hanya
mengiringi kita, hanya teman yang menjadi salah satu washilah untuk membantu
kita serta memberikan pelajaran untuk
kita sebagai makluk yang lemah.
Syariat islam juga mengajarkan sebuah kemulian kepada umatnya dan melarang
melakukan apa-apa yang dapat menghinakan dirinya sendiri. Oleh karena itu untuk
keberlangsungan hidup manusia, kita diharuskan untuk hidup dan bertumbuh dengan
baik berkat usaha sendiri. Makan, minum, tempat tinggal, kenyamanan, itu semua
merupakan sebuah kebutuhan penting bagi hidup kita yang tidak bisa di dapatkan
secara Cuma-Cuma kecuali dengan hasil bekerja.
Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa kita harus menjadi manusia
mulia, menjadi makhluk yang kuat dan tidak selalu bergantung kepada manusia
lain. Dan kemandirian adalah salah satu jalan utama yang harus ditempuh oleh
kita sebagai manusia. Mandiri dengan memenuhi kebutuhan adalah salah satu hak
serta kewajiban kita.
Dengan bekerja kita akan menyadari bahwa ternyata kemandirian itu
suatu hal yang luar biasa, kita menjadi sosok yang mampu untuk bertanggung
jawab terhadap diri sendiri untuk kemudian kepada orang lain. Dengan kita
bekerja juga itu berarti kita tengah memanfaatkan tenaga serta
keterampilan/potensi kita di dalmnya.
Pertnyaannya, apa bekerja itu adalah hal yang wajib?
Jawabannya tidak, kita tidak diwajibkan untuk bekerja tapi di
wajibkan untuk memenuhi kebutuhan selama di dunia, dan salah satu jalannya
adalah dengan bekerja. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita betapa
pentingnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan, bahkan sebelum Rasululullah, para
nabi terdahulu mereka telah memanfaatkan potensi serta tenaga mereka untuk
memenuhi kebutuhannya dengan tujuan bertahan hidup. Nabi daud pembuat pakaian
besi, Rasulullah seorang pedagang, dan begitupula dengan para NAbi lainnya.
Dengan bekerja kita tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pribadi
tapi juga akan dapat membuka banyak pintu kesempatan untuk beramal. Seseorang
yg memanfaatkan tenaga untuk bekerja lebih baik tentunya daripada hanya seorang yang
berdiam diri, atau hanya sekedar
mengandalkan pemberian orang lain.
Lantas apakah hanya asal bekerja juga sudah termasuk apa yang dicontohkan Rasulullah?, tentunya tidak. Islam tidak mengatur hanya sampai suatu perintah tapi juga mengatur bagaimana berjalannya suatu perintah tersebut dengan semestinya. Rasululllah memeritahkan agar kita bekerja tentunya dengan jalan yang halal, tida menjual yang di haramkan atau melalukan pekerjaan yang dapat mendatangkan bahaya.
Selain itu seorang pekerja perlu memiliki 3
keterampilan hebat dalam mengusahakan pekerjaannya :
Kreatif. Seorang pekerja sukses &
hebat, ia memiliki segudang ide dalam usaha yang ia kerahkan. Bagaimana ia
dapat menyelesaikan masalah dengan cermat dan dapat membangun usaha dengan
idenya yang cemerlang. Seorang pekerja hebat butuh kreatiftas yang besar.
Inovatif. Seorang pekerja hebat perlu memiliki
kemampuan untuk memperkenalkan hal baru. Tidak takut akan pandangan orang lain,
ketika ia tengah Berani mecoba kata "pembaharuan”.
Inspiratif. Kita pada hakikatnya meskipun
terlahir dengan membawa tanggung jawab atas hidup sendiri namun ada 1 hal yang perlu kita ingat, bahwa berbuat baik tidak bisa kita lakukan hanya untuk diri
sendiri. Memberi kebermanfaatan adalah salah satu contoh kebaikan serta
kewajiban antar sesama Manusia. Seorang pekerja sukses adalah mereka yang
memiliki kemampuan inspiratif, dimana dia bekerja bukan hanya untuk mendapatkan
harta atau memenuhi kebutuhannya, tapi juga dapat menginspirasi manusia lain
agar mereka ikut andil dan memiliki semangat untuk bekerja, dan ia memiliki
keinginan untuk mengubah dunia untuk menjadi tempat yang lebih baik. Pekerja hebat
adalah sekaligus seorang motivator yang handal.
Itulah 3 hal yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja hebat.
Seorang pekerja ia tentunya senantiasa tidak boleh bersikap egois. Ia harus
menjadi sosok yang dapat memberikan kontribusi besar kepada sesama manusia.
Dan inilah yang Rasul ajarkan serta hal itu telah terbukti.
Kita dapat mengambil contoh dari Ajaran Rasulullah mengenai bagaimana sistim berjual-beli, dimana semua yang beliau ajarkan tersebut sampai kepada kita, melalu banyaknya buku yang membahas tentang bagaimana seorang muslim berbisnis/bekerja dsb. Itu adalah salah satu bukti bahwa Rasulullah adalah pekerja hebat yang sangat kreatif inovatif serta inspiratif. Ajarnya dalam berniaga menjadi paduan seluruh umat muslim. manfaat yang ia berikan sampai kepenjuru dunia.
Lantas apa tujuan dari bekrja ?
Tujuan dari bekerja selain hanya untuk mencukupi kehidupan, adalah agar kita juga terhindar dari rasa ketergantungan terhadap manusia dengan meminta-minta. kita tentunya tahu bahawa hukum dari meminta adalah haram. Allah melihat seorang peminta minta sebagai makluk pemalas yang tidak mau bergerak, mereka bergantung kepada manusia lain tanpa berusaha, mereka menelantarkan hidup mereka sendiri sehingga mereka tidak mampu untuk memeberikan kemanfaatan kepada sekitarnya. Inilah manusia yang gagal, manusia yang tidak mensyukuri serta menyia-nyiakan potensi juga tenaga yang Allah karuniakan. Mereka tenggelam dalam penyakit kemalasan. Mereka merasa bahwa dengan hanya meminta sudah cukup sebagai bentuk usaha untuk bertahan hidup. Akibatnya mindset mereka semakin sempit.
Oleh karna itu perlu bagi kita untuk menjaga harga diri dari minta
minta, menjaga harga diri dari meminta-minta merupakan bukti dari seorang
muslim yang hebat.
Kita sudah tahu bagaimana seorang muslim diharuskan mencukupi kebutuhannya dengan bekrja dan harus menjauhi sikap meminta. Ternyata larangan dari meminta-minta tsb mengandung beberapa hikmah, diantaranya :
💬 Meminta minta mencerminkan kelalaian dan lemahnya iman kepada allah. Orang yang merendahkan dirinya dengan menjulurkan tangannya kepada orang lain dan membuka pintu harapan dalam hatiny kepada selain Yang Maha Kuasa, semua itu mencerminkan lemahnya iman.
💬 Meminta adalah pertanda buruknya pola pikir pelakunya. Dia
menganggap bahwa kebaikan & kebahagiaan itu senantiasa ada bersama kekayaan.
Akibatnya dia menempuh segala macam cara demi mendapatkannya, walaupun harus
dengan mengobarkan kehormatan dirinya. Padahal sejatinya kebahagiaan,
kedamaian, dan kemuliaan hidup hanya dapat kita peroleh bila kita senantiasa
dekat dengan yang Maha Kuasa.
💬 Agar senantias menyadari dan kemudian menjaga kenikmatan besar yang
telah allah limpahkan kepada kita.
💬 Menyadari diharamkannya meminta menjadikan kita berpikir dan bersikap kreatif dan inovatif. Dengan demikian kita dengan mudah menemukan celah-celah rezeki dan penghasilan. Jiwa kewirausahaan tumbuh subur dalam diri kita. Dan pada akhirnya kita menjadi figure muslim yang produktif dan bukan komsuntif.
Kita sebagai Generasi muda perlu untuk bertindak, pelu untuk turun tangan di masa kini & masa depan, menghapus kata pengangguran menjadi keberhasilan. Semakin generasi muda tumbuh dengan baik semakin kecil angka pengangguran.
Sebuah data
dari badan pusat statistic (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di indonesia
ada sebanyak 9,1 juta orang di tahun 2021. Jumlah itu turun sekitar 670.000
orang dari posisi per agustus 2020 yang mencapai 9,77juta orang.
Heumm, indonesia selalu punya cita-cita untuk mencerdaskan bangsa, kemudian mensejahterakan masyarakat, namun jika angka pengangguran sebanyak itu bagaimana kita bisa maju?.
⚘⚘⚘
Cukup sekian, terimakasih untuk teman-teman yang sudah membaca:). Mohon maap banyaknya kesalahan dalam tulisan ini & Its My opinion.
#kritiksertasaran adalah pembangun jiwa.
Terimakasih ❄
Komentar
Posting Komentar